XILITOL, PEMANIS ALAMI PELINDUNG GIGI
  • Karang gigi berbahaya terhadap kesehatan kita, karena bakterinya dapat masuk ke dalam jantung.
  • Lima tip agar mulut kita lebih sehat, yaitu menyikat gigi selama 2 menit penuh (biasanya orang menyikat gigi hanya 45 detik), jangan lupa juga menyikat lidah, mengurangi konsumsi snack, meninggalkan konsumsi minuman bersoda, dan mengunyah permen karet (gum) yang bahan pemanisnya xilitol.
  • Xilitol merupakan senyawa yang tidak dapat dimetabolisme oleh bakteri perusak gigi tersebut sehingga pH  permukaan gigi tidak sampai di bawah 5,7.
  • Konsumsi xylitol melalui pengunyahan permen selama 1-3 tahun dengan dosis  dari 1-3,9 sampai 30 g/hari dapat menurunkan kerusakan gigi mulai 30-57% sampai lebih dari 82%.  
  • Nasehat lama “jangan makan permen nanti gigimu gigis (habis)”, dapat direformasi menjadi, “kunyahlah permen karet berxilitol agar gigimu tetap sehat dan kuat”.

Beberapa pakar kesehatan gigi dan mulut telah melaporkan bahaya karang gigi, terutama bakterinya yang bisa lari ke jantung. Oleh karena itu disarankan untuk memelihara mulut dan gigi agar tetap sehat. Terdapat 5 tip agar mulut kita lebih sehat, yaitu menyikat gigi selama 2 menit penuh (biasanya orang menyikat gigi hanya 45 detik), jangan lupa juga menyikat lidah, mengurangi konsumsi snack, meninggalkan konsumsi minuman bersoda, dan mengunyah permen karet (gum) yang bahan pemanisnya xilitol. Dari kelima saran para dokter gigi tersebut, nampaknya saran yang terakhir yang belum akrab dengan indera pendengaran kita. Apakah itu xilitol dan mengapa dapat menjaga kesehatan mulut dan gigi?

            Xilitol, pertama kali berhasil diisolasi/dipisahkan dari serpihan kayu beech oleh ahli kimia Jerman Prof. Dr. Emil Herman Fisher (pemenang Nobel kimia 1902) dan asistennya Rudolf Stahel pada September 1890. Xilitol sering disebut sebagai bahan pemanis alami karena secara alami memang ditemukan di dalam tanaman, hewan dan manusia. Beberapa buah yang banyak mengandung xilitol adalah raspberry, strawberry, rowanberry dan apel. Sedangkan pada sayuran banyak terdapat pada bayam, terong, kembang kol, dan lettuce. Di dalam tubuh menusia, selama metabolisme berjalan normal, dapat menghasilkan xilitol sampai 15 g setiap harinya. Senyawa ini terbentuk sebagai senyawa antara (intermediate) dalam metabolisme glukosa. Oleh karenanya konsumsi xilitol kurang dari 15 g/hari aman bagi kesehatan manusia.

             Sampai sekarang, produksi xilitol (C5 H12 05) secara komersial dilakukan melalui proses hidrogenisasi xilosa atau gula kayu (C5 H10 05) dengan bantuan katalisator nikel, pada suhu  80-1400 C dan tekanan 50 atmosfir. Xilitol murni berupa kristal putih, nampak dan rasanya seperti gula. Pada label produk pangan, xilitol sering dimasukkan sebagai karbohidrat dan sebagian kecil sebagai poliol. Meskipun dalam pustaka xilitol termasuk dalam kelompok poliol atau alkohol polihidrat atau gula alkohol. Karena xilitol hanya diabsorbsi secara lambat dan hanya sebagian yang dimetabolisme maka nilai kalorinya sebesar 40 % lebih kecil dari pada kelompok karbohidrat lainnya atau 2,4 K. kalori. Senyawa ini sebenarnya telah digunakan dalam produk pangan sejak 1960-an dan telah populer untuk diet  penderita diabetes.

Sifat Unggul Xilitol

            Xilitol merupakan bahan pemanis alternatif yang memilliki sifat sangat baik bagi pengembangan produk pangan maupun produk farmasi. Beberapa sifat yang dimiliki adalah mudah larut dalam air, tahan terhadap panas/tidak mudah mengalami karamelisasi (cocok untuk pembuatan jenis roti tertentu), memberikan sensasi dingin (cooling sensation) seperti mentol, memiliki tingkat kemanisan yang sama dengan sukrosa (gula tebu), menghasilkan energi hanya 2,4 K kalori/g (cocok bagi penderita kegemukan /obesitas), dan tidak memerlukan insulin untuk metabolismenya (cocok bagi penderita diabetes), serta bersifat anticariogenic (melindungi dari kerusakan gigi).

Pelindung gigi

            Kerusakan gigi terutama disebabkan oleh banyaknya bakteri yang terakumulasi pada gigi. Hal ini sering disebut plak (plaque) gigi. Bakteri yang telah diyakini sebagai penyebab kerusakan gigi adalah Streptococcus mutans. Bakteri ini bersifat tahan terhadap asam (aciduric), menghasilkan senyawa bersifat asam (acidogenic), membentuk polisakarida yang lengket dari sukrosa,dan mampu memfermentasi poliol lain, seperti sorbitol dan manitol. Apabila kita buruk dalam memeliharaan gigi, maka  sisa makanan terutama kelompok karbohidrat yang masih menempel pada gigi akan difermentasi oleh bakteri plak dan dihasilkan asam format, asetat dan laktat. Senyawa – senyawa bersifat asam  ini akan menurunkan pH plak gigi yang selanjutnya mengakibatkan demineralisasi email gigi dan pembentukan lubang gigi (cavity).

            Mengapa xilitol dapat melindungi gigi? Sebab xilitol merupakan senyawa yang tidak dapat dimetabolisme oleh bakteri perusak gigi tersebut. Oleh karenanya,  konsumsi xilitol akan memelihara pH  permukaan gigi sehingga tidak sampai di bawah 5,7. Dengan demikian, kerusakan gigi dapat dicegah/dihindari. Dari hasil penelitian Dr. Walter J. Hoesche dari Universitas Michigan, diketahui bahwa xilitol secara signifikan dapat menurunkan populasi Streptoccus mutans di dalam air ludah dibandingkan dengan pemberian flourida atau placebo saja. Beliau juga menyatakan melalui pengunyahan permen karet dengan pemanis xilitol diperoleh jumlah plak S. mutans jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang diperoleh dengan pemanis sorbitol atau fruktosa. Penjelasan lain atas pertanyaan di atas adalah pengunyahan permen karet berxilitol ternyata mampu menstimulasi ekskresi air ludah di dalam mulut. Adanya aliran air ludah tersebut juga membantu mengurangi populasi bakteri. Dengan demikian, gigi relatif tetap bersih dan terlindungi dari kerusakan gigi.

            Untuk mengetahui besarnya penurunan kerusakan gigi setelah mengkonsumsi xilitol, berikut ditunjukkan beberapa hasil penelitian yang telah dipublikasikan oleh Kauko K. Makinen di dalam Journal of Dental Research (2000) sejak tahun 1975 sampai 2000 (lihat tabel). Dari data tersebut, diketahui konsumsi xylitol melalui pengunyahan permen selama 1-3 tahun dengan dosis  dari 1-3,9 sampai 30 g/hari dapat menurunkan kerusakan gigi mulai 30-57% sampai lebih dari 82%. Rangkuman hasil penelitian di atas cukuplah memberikan bukti bahwa mengunyah permen karet berxilitol dapat menghambat kerusakan gigi.

Kunyahlah Permen Xilitol

            Di Eropa, khususnya di Finlandia sebagian besar permen karet (80%) menggunakan bahan pemanis xilitol. Di Jepang, xilitol termasuk salah satu dari 12 komponen bahan pangan yang dapat memberikan efek menyehatkan tubuh (Foods for Specified Health Use) atau kini lebih dikenal dengan istilah makanan fungsional. Konsumsi xilitol di Jepang meningkat secara mengejutkan setelah pemerintahnya mengizinkan pemanis tersebut pada April 1997 dan tahun-tahun berikutnya konsumsi permen karetnya terdongkrak naik secara signifikan.

Bagaimana di Indonesia? Kendala yang mungkin dihadapi adalah harga xilitol yang masih tinggi yaitu kira-kira Rp. 60.000,00/kg. Jika setiap kemasan per lembar permen karet mengandung 1 gram xilitol, sesungguhnya hanya menambah biaya produksi Rp 60,00. Bukankah ini peluang bisnis industri permen di Indonesia? Lagi pula dapat ikut berpartisipasi dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia sehat.

Jadi, sudah saatnya memilih permen karet berxilitol, meski harus membayar sedikit lebih mahal. Soalnya keuntungannya berlangsung panjang: mulut dan gigi tetapsehat sampai tua. Bahkan sejumlah penelitian menyebutkan xilitol juga mampu menghambat laju osteoporosis, mencegah sakit telinga pada anak-anak (acute otitis media) dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

 Nasehat lama “jangan makan permen nanti gigimu gigis (habis)”, dapat direformasi menjadi, “kunyahlah permen karet berxilitol agar gigimu tetap sehat dan kuat”.       

* Artikel ini telah dimuat di Kompas pada 3 Februari 2002.

Daftar Pustaka ( Utama )

Makinen,K.K. 2000. “The Rocky Road of Xylitol to its Clinical Application”. J.Dent.Res. 79(6): 1352-1355

Peldyak, J.1996. “Xylitol sweeten Your Smile”. Advanced Developments,Inc. Mt. Pleasant, MI 48804-1010. (Xylitol.org)

Pszczzola, D.E.1999. “Sweet Beginning to a New Year”. Food. Tech. 53 (1):70-76.

By Dr. Ir. Wisnu Adi Yulianto, MP

Dr. Ir. Wisnu Adi Yulianto, MP. Dosen Magister Ilmu Pangan (S2) dan Teknologi Hasil Pertanian (S1), Fakultas Agroindustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, dan Pengurus Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) pangandangizi.com : turut serta menyediakan informasi dan edukasi pangan dan gizi untuk meningkatkan kesehatan anak bangsa. Menjadi media komunikasi yang memberikan solusi terhadap permasalahan pangan dan gizi bangsa.

Daftar Isi